Analisis Tantangan dan Hambatan Guru dalam Implementasi P5 pada Kurikulum Merdeka di Sekolah Dasar
DOI:
https://doi.org/10.62518/0hvmyw90Keywords:
Guru, Kurikulum Merdeka, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), Sekolah Dasar, TantanganAbstract
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) adalah komponen kokurikuler utama dalam Kurikulum Merdeka yang bertujuan mengembangkan karakter holistik siswa berdasarkan enam dimensi Profil Pelajar Pancasila. Penelitian ini bertujuan menganalisis tantangan dan hambatan krusial yang dihadapi guru Sekolah Dasar (SD) dalam merencanakan dan melaksanakan P5. Metode kualitatif deskriptif digunakan untuk menyintesis temuan dari studi kasus dan kajian literatur terkait implementasi P5. Hasil penelitian mengidentifikasi tiga klaster hambatan utama: (1) Kesenjangan Kompetensi Guru, ditandai dengan kurangnya pemahaman konseptual P5, kebingungan dalam merancang modul proyek yang berbeda dari modul ajar intrakurikuler, dan minimnya pelatihan tatap muka yang memadai ; (2) Hambatan Logistik dan Waktu, meliputi keterbatasan sarana dan prasarana (sarpras) yang menghambat kegiatan praktik eksploratif, serta alokasi waktu yang sempit yang memaksa sekolah menerapkan sistem blocking (pemadatan waktu) yang berpotensi mengurangi efektivitas penanaman karakter ; dan (3) Faktor Penyesuaian Pedagogis, di mana guru kesulitan melepaskan diri dari pola pengajaran teacher-centered Kurikulum 2013, menyebabkan resistensi terhadap metodologi pembelajaran berbasis proyek (PjBL) yang berpusat pada siswa. Keberhasilan P5 memerlukan dukungan sistemik berupa pelatihan mendalam dan strategi kolaborasi untuk mengatasi defisit sumber daya dan pemahaman.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Dr. H. Rustiyana, ST., MT., M.Pd., M.A.P. (Penulis)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.